Aku juga sedikit mengingat masa kecil ku, lagu desa yang sering aku nyanyikan, liriknya seperti ini...
"desaku yang ku cinta,,,,,, pujaan hatiku,,," kira-kira seperti itu lah liriknya.
Tapi ada lagu yang membuatku hampir meneteskan Air mata, air mata yang datang saat bayang-bayang masa lalu itu kembali terkelibat sejenak. "TITIP RINDU BUAT AYAH"
Ayahku tersayang, telah kembali ke dekapan sang Khalik, Dia yang maha memiliki jiwa, Dia penguasa seluruh alam semesta, mengambil Ayahku yang ku sayang untuk selama.
3 Februari 2012 pukul 07.30 pagi, Hari jumat, hari yang mulia menurut mereka yang percaya. aku percaya, sangat percaya, bahwa ayah telah dijemput di hari mulia itu. janji ayah telah tiba.
Kami ikhlas, kami rela mengantarkan ayah ke tempat kembali yang benar-benar kembali. Selamat jalan ayah "Kami selalu menyayangimu" Ya Allah Titip rindu buat Ayah,,, Muach,,,, kecup juga ya ^_^
Berikut lirik lagu yang membuat air mataku menetes tersebut :
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar