Menjadi seorang perawat sebenarnya adalah cita-citaku semenjak aku menginjakan kaki memasuki jurusan IPA di SMA ku dulu. Aku sangat tertarik dengan bidang kesehatan sejak aku masih SMP. Aku sudah menggeluti dunia palang merah dari PMR MADYA. Suka menolong orang yang sedang dalam kesakitan dan mengurangi penderitaan orang itu misiku. Tak heran semenjak SMA aku sering mangkal di UKS buat bantu dan nanya-nanya tentang gimana menjadi seorang perawat kepada kakak perawat yang menjaga UKS kami.
Tapi ternyata perawat bukan takdirku, sekarang aku berada di jurusan Tarbiyan Program Study Pendidikan Agama Islam di STAIN Pontianak, sekarang sudah memasuki semester 8 insyaallah bentar lagi kelar, dan jurusan itu mengantarku untuk menjadi seorang guru Agama.
Tapi ada yang menarik disini, makanya ingin ku ceritakan. Aku aktif di organisasi PRAMUKA dan masih tetap menggilai dunia kesehatan yang dulu sangat ku cintai. Teman-temanku tahu tentang cita-citaku dulu, mengapa saat ada teman yang terluka aku langsung membantu, saat ada yang sakit coba untuk ku obati jika aku tahu tahu mengenai penyakit itu. Hingga suatu hari aku dikirimi melalui e-mail ada foto yang bisa membuatku tertawa sendiri foto yang sebenarnya tidak lucu menurut ku tapi aku senang.
Setibanya di sanggar teman-teman meledekku “kenapa ndak pernah bilang kalau kakak ne perawat kak?” sambil tertawa, gurauan khas anak sanggar. Aku sudah tahu arahnya kemana pasti kerjaan kak sihin. Ini gara-gara kak sihin ngedit foto eni, eni dibuatnya menggunakan seragam perawat dengan les biru khas AKPER YARSI dengan dua jari memegang pipi. Lengkap di bawahnya tulisan Akper Yarsi ‘08.
Terima kasih fotonya, setidaknya mengingatkan eni bahwa dulu eni pernah bercita-cita jadi perawat. Walaupun nantinya juga bakal menjadi perawat dalam keluarga ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar