Galunggung itu hadiah yang tak terduga
dari tuhan. Pernah kan degar orang bilang kalau pilihan tuhan akan selau baik
untuk hambanya. Dan mulai sekarang aku sangat meyakininya, aku sudah sering
sekai mendapat hadiah dari tuhan dengan cara yang tidak terduga.
Ketinggalan kereta itu efek dari
ketinggalan pesawat,,,, hahaha jangan diingat lah ya, cukup dijadikan pelajaran
saja. Waktu itu tanggal 7 desember 2013 seharusnya kami terbang dengan pesawat
lion Air pada pukul 07.20 namun tuhan berkata lain, kami akhirnya tertinggal
pesawat dan memesan tiket dengan penerbangan yang berbeda dan pesawat Sriwijaya
Air membungka langkah kami untuk Kado Bulan Desember ini.
Jam 08.00 dengan hati yang sedikit kacau
kaki melangkan menaiki pesawat, duduk di kursi no 19 A,B dan C. Kak rasti
bilang pasti ada hikmahnya dan jangan buat perjalanan menjadi menyedihkan.
Mulai dari situ kami mulai tersenyum melupakan pesawat sebelumnya.
Kegalauan berikutnya menyapa ketika
sampai di bandara sukarno hatta. “kalau nyampainya jam segitu keretanya gak
terkejar sayang” suara dari sebrang. Jreng......... tertinggal kereta pula yang
berangkatnya pukul 11.00. dalam bingung, hanya bisa berfikir praktis, mencari
angkutan lain atau mencari tempat berteduh secepatnya. Kontak BBM acho menjadi
pilihan untuk bersandar, dia lalu mengirim saudara perempuannya untuk
menemaniku. Flo itu malaikat utusan acho yang menjemput kami untuk dibawa ke
sekre sahabat pulau.
Dalam perjalanan menggunakan damri, aku
berfikir keras, mungkin batu kalah kerasnya hehehe ^_^, dan tawaran menyenagkan
datang dari acho untuk mengikuti kegianan Volunteer di tasik malaya. Aku
mengiyakan dengan harapan akan bertemu kak Devi untuk banyak tukar fikiran,
tapi tuhan selalu berbaik hati memberi bonus untuk desember ini.
Ternyata pagi indah itu puncak Gunung
galunggung sudah menanti, tanggal 8 desember 2013 pukul 02.20 kami sampai di
tasik malaya tidur sekejab dan pukul 06.00 langsung meluncur ke TKP dengan
teman-teman baru yang sangat menyenangkan.
620 anak tangga menyambut anak-anak
berhati baik ini, untuk meluruskan niat menjadi seorang sukarelawan membantu
kehidupan anak-anak yang kurang beruntung. Di atas sana yang motifator
memecahkan rekor untuk dirinya sendiri memberi motivasi di tempat tertinggi. Di
puncak ini beliau mengajarkan kami tentang tujuan hidup yang sebenarnya
mendengarkan cerita dan melakukannya sendiri. Mengukir tujuan hidup sendiri di
puncak Galunggung dan berjanji dalam hati untuk mengabulakn tujuan hidup itu
sendiri.
“Semangat,
optimis, sabar, menjadi pendengar yang baik dan penyemangat untuk mereka yang
ada disekitar dengan menjadi teladan yang memupuk hidup bertoleransi dalam
bidang apapun dan belajar memahami orang lain agar dunia menjadi lebih berwarna
seperti warna Aurora”
(Puncak
Galunggung, 8 Desember 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar