Piala Pertama
Setelah beberapa saat hidup dan berkecimpung dalam dunia kepenulisan akhirnya berani juga buat ikutan kompetisi, walaupun hanya tingkat kampus, tapi cukuplah buat memuaskan diri sendiri.
Aku pengen pamer sama diri aku yang negative supaya iri sama diri aku yang positif,,, pengen bilang, “nie kamu gak selamanya bisa bikin aku malas-malasan dan malu buat berkarya”. Aku sudah dapat buktinya, kamu kalah telak.
Piala juara dua lomba opini tingkat kampus yang diadakan oleh LPM Stain Pontianak, walaupun kecil tapi dia bercahaya. Seperti piala dalam film lascar pelangi. Piala pertama yang ada di sekolah itu dan dipelototin rame-rame,,, tapi aku melototin piala itu sendirian. Bersamaan dengan piala itu juga disertakan piagam penghargaan dan paket tour. Hehehe walau Cuma tour ke pasir panjang tapi cukup banget untuk menghilangkan kangen ku pada tempat yang paling aku cintai,,,, PANTAI ^_^ tanggal 16 juni sudah menantiku menjemput pantaiku….
Dibalik piala itu juga ada kisah lucunnya,,, gini ceritanya,,,, pengumuman pemenang lomba ceritanya ditempel di madding-mading kampus, terus paginya si mahadaya senja SMS bilang selamat katanya eni menang lomba opini.
“kakak selamat ya dapat juara opini!” katanya dengan senyum
“serius???”
“iya, kakak liat di madding jak ya”
Ya, saran dari si mahadaya senja pun kulakukan aku melihat pengumuman di madding, dan ternyata aku melihat nama eni tertera di pemenang juara dua tapi nama lengkapnya eni Julianti bukan eni desiyani. Itu bukan aku,,,,, lemes ngeliatnya.
Siangnya ada SMS juga dari ketua LPM si Holly “piala ndak diambil ke?” tanyanya datar. Aku kemudian jawab datar karena kecawa kalau itu bukan aku. ‘bukan eni aku yang menang namanya beda” “ih,,, ambeljak cepat, budak salah nulis nama tu” enak aja ubah-ubah nama orang fikirku cetus. “yang menang tu opini mu yang judulnya UKM Loyal, Bener kan”
hahaha… aku pun tertaawa dalam hati. Setelah bahagia tadi pagi, siangnya sempat kecewa lalu bahagia lagi dalam waktu yang singkat. Mudah sekali hati ini berubah rasa, mudah sekali mempermainkan rasa,,, ah itulah mengapa aku selalu ingin membawa hatiku untuk bahagia apapun yang terjadi.
Tapi piala itu sudah membuat aku bahagia sekali, walaupu saat melihatnya aku ingin tertawa karna kisah salah nama itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar