UKM LOYAL
Oleh Eni Desiyani
Unit kerja mahasiswa atau biasa disebut dengan UKM adalah wadah yang memfasilitasi mahasiswa untuk berkarya dan menuangkan segala macam ide-ide gila kedalam sebuah kegiatan. Mahasiswa bukan lagi hanya tempat untuk menerima dan memenyimpan suatu informasi atau pengetahuan, tapi lebih kepada mencari informasi sendiri dan berbuat.
STAIN Pontianak sendiri sekalu perguruan tinggi negri yang menampung ribuan mahasiswa wajib memiliki wadah-wadah tersebut sebagai penyalur bakat mahasiswanya, bahkan tidak jarang sebuah perguruan tinggi itu bisa dikenal oleh umum berkat dari Unit kegiatan Mahasiswanya.
Tidak kurang dari 16 UKM menjadi bagian dari penghidup suasana kampus STAIN Pontianak. Kehadiran UKM tidak lain adalah untuk menambahkan warna dan suasana baru dalam kehidupan kampus sehari-hari. Tidak hanya belajar pada jam kuliah dan langsung pulang kerumah, tapi ada yang dilakukan di kampus selain menunggu dosen memberikan perkuliahan.
UKM lahir dari kebutuhan mahasiswa, dan memiliki system kerja dari mahasiswa, oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa. Jadi mahasiswa sendirilah yang menentukan unit kegiatan seperti apa yang ingin diikutinya berdasarkan minat dan bakat. Masing-masing UKM tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi masing-masing pribadi yang tergabung didalamnya. Baik itu dari kekompakannya, hasil karyanya, kuantitasnya atau dari segi kualitasnya.
Antara satu UKM dengan UKM lain harusnya saling membangun dan bekerja sama, bukan saling menjatuhkan dan mengambil lahan UKM lain. tidak kita pungkiri lagi kadang persaingan antar UKM juga terjadi, dalam hal kegiatan, fasilitas yang diberikan oleh pihak kampus, bahkan persaingan antara kader masing-masing UKM.
Beberapa hari yang lalu Pihak keluarga besar mahasiswa STAIN Pontianak baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke_sebelas. Selama berdiri sebelas tahun ini kualitas dan kuantitas UKM makin bertambah, mulai dari prestasi yang meningkat hingga munculnya UKM baru. Sebelas tahun bukanlah umur yang singkat, sudah banyak hal yang terjadi dan halang rintang yang dilalui juga sudah sangat banyak.
Mendirikan suatu UKM tidaklah begitu sulit, tapi untuk mengisi dan memperjuangkan keberadaannya membutuhkan usaha dan pengorbanan yang cukup besar. Krisis kaderisasi mulai terjadi dibeberapa UKM di kampus ini. Ini terbukti dari jumlah UKM yang turut berpartisipasi untuk merayakan pesta ulang tahunnya pada tanggal 22 Mei kemaren. Ada beberapa UKM yang tidak menghadiri pawai Keluarga besar mahasiswa, ada pula UKM yang hanya terdiri dari beberapa orang saja dan ada pula UKM yang dengan rombongannya ikut memeriahkan ulang tahun mereka.
Menurut saya peristiwa seperti inilah menjadi moment yang tepat untuk para UKM menunjukan keberadaan dirinya. Maka dari kegiatan inipula kita dapat melihat Partisipasi keluarga besar mahasiswa dalam memeriahkan kehidupan kampus.
Krisis kaderisasi, krisis kepercayaan dan krisis kebersamaan inilah yang harus coba kita tangani. Belajarlah dengan mereka yang sudah berhasil menjalani, itu adalah cara belajar yang paling efektif. Berkaca dari UKM-UKM yang tumbuh dan memiliki kader yang cukup banyak mereka memiliki kebiasaan yang unik dan hal-hal yang membuat anggotanya betah berada dalam lingkarang UKM tersebut. Beberapa cara tersebut adalah :
1. Kebersamaan
Belajarlah dari sapu lidi, jika dia hanya sebatang maka akan sangat mudah untuk dipatahkan, tapi jika dalam keadaan bersama maka sangat sulit untuk mematahkannya. Ini adalah kunci para UKM dapat bertahan hingga saat ini. Jika dikerjakan bersama maka semuanya akan terasa ringan. Mulailah bekerja bersama, rangkul sahabat-sahabat kita untuk bergerak bersama, maka semuanya akan terasa lebih indah.
2. Mau berkorban
Tidak ada hal didunia ini yang kita dapat tanpa harus berkorban. Untuk membeli nasi saja kita harus mengorbankan uang. Semuanya harus dilalui dengan pengorbanan, maka cobalah timbang mana yang lebih baik dan mulailah berkorban. Kuliah memanglan tujuan utama kita ke kampus, tapi kuliah bukanlah tujuan akhir. Cobalah hargai dan lalui suatu proses agar kita lebih matang dalam menjalani hidup.
3. Tanggung jawab
Ada yang berkata “berilah seseorang itu tanggung jawab, agar kita dapat melihat sifat aslinya”. Apakan orang itu akan menjalankan tanggung jawabnya atau malah lari melalaikan tanggung jawabnya. Kepercayaan juga membuat orang lebih merasa dihargai, menjalankan apa yang sudah ditugasnya kepada kita merupakan kewajiban, dan kepuasan akan hadir dengan sendirinya jika kita berhasil menyelesaikan tanggung jawab itu.
4. Dan keperdulian
Rasa perduli bisa membuat seseorang mersa bahwa keberadaannya diakui disuatu kelompok. Setiap orang pasti ingin diakui maka cobalah untuk mengakui keberadaan orang lain dengan memberikan perhatian dan keperdulian terhadapnya. Jika kalian sudah mendapatkan hatinya maka apa yang kalian minta bisa dengan mudah diberikannya.
Cobalah untuk menyirami kembali bunga yang layu dengan teratur dan sesuai porsinya. Maka dia akan kembali tumbuh dengan memberikan harum semerbaknya. Jika kita coba mempertahankan bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. (juara II lomba Opini kampus)