Jangkrik memang selalu melakukan hal-hal yang diluar nalar, hahaha di sini jangkrik bukan nama hewan yang selalu loncat-loncat dan menimbulkan bunyi nyaring pada saat musim panas. Tapi jangkrik itu kami (jaringan kerabat nyentrik) nama itu memang kami ambil dari filosofi kami sendiri. kami yang memiliki kesamaan mimpi-mimpi dan ingin melompat tinggi setinggi mimpi kami yang kami gantung di awang-awang di tengah rongga kosong hati dan otak kami. Kesatuan mimpi itu membuat kami sangat dekat, mimpi tentang buku-buku, mimpi tentang tulisan dan mimpi tentang pendidikan untuk mereka yang tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan seperti yang kami rasakan saat ini. Rasa sayang sesama kami timbul seiring berjalannya waktu, persahabatan yang sangat menyenangkan, saling membantu, saling memberi semangat satu sama lain dan akhir akhir ini kami memiliki kebiasaan untuk memberi sesuatu yang mungkin tak akan terlupakan di hari special kami. Hari lahir personil kami (band kali????)
Tahun ini, di akhir desember, saat usiaku tepat menginjak 21 tahun. Aku dibuat terharu oleh sahabatku ini. Hari ini seluruh sekolah di Pontianak membagikan rapot dan kami selaku guru PPL dengan girang menyambut libur panjang yang kami pun terkena percikannya. Maka kelas kami (semester VII B) membuat janji untuk berkumpul sebelum masing-masing pulang ke kampung halaman. Malam yang indah ini kami lewati di Alun-alun kota, melepas rindu setelah lama tak berjumpa, bercanda dan tak lupa mengabadikan moment bahagia ini dengan kamera (biasa anak muda).
Malampun beranjak, hembusan angin ditepi sungai inipun makin menenbus kulit, satu persatu kamipun mulai meninggalkan TKP. Saat aku pamit tak terjadi apa-apa, akupun lupa akan kebiasaan kami itu, dan saat di perjalanan handphoneku bordering. Ada sms dari rudi
“dah berangkat ke?”
“Berangkat ke mana” jawabku heran
“balek lah, katenye nak balek ke mega timur”
“oh, dah lagi di jalan”
“bise turun ndak?, di dalam jok di bawah mantel ada barang penting untuk Eni_ambek sekarang ye_jangan nunggu nanti sampai, bahaye”
Smsnya tak ku balas lagi karena aku sedang dalam perjalanan melewati hutan yang gelap, sepi lagi. Memang perjalanan menuju ke rumahku melewati hutan yang tidak berpenduduk, melewati 4 perkampungan penduduk, menempuh waktu 45 menit dari pusat kota. Tiba-tiba aku takut, takut diisengin sama jangkrik. Ku buat si Ju(motor kesayanganku) melaju kencang, tak perduli jalan yang berlubang dan berduri (makin tragis ne cerita). Sesampainya di rumah langsung ku buka jok motorku dan aku menemukan bungkusan kertas putih (macam bungkus belacan, heheheh tadak bah) cepat ku hidupkan lampu ruang tengah untuk dapat melihat apa kah yang sedang ku pegang sekarang. TARA……. Jam tangan cantik dan berlembar-lembar surat dari jangkrik. Dari surat itu aku tahu kalau otak dari surat itu adalah ninda, dia yang mempropokasi jangkrik untuk menulis surat untukku, propokasi yang manis. Air mataku tak terbendung lagi saat membaca satu persatu surat manis itu. Oh Manisnya Jangkrik,
Aku sayang kalian, ini dari hatiku terdalam. Sekarang aku yakin kata-kata memang bisa mengubah segalanya. Hatiku bersemi bagaikan bunga-bunga yang memunculkan diri di musim semi. Sama seperti harapan kalian “semoga persahabatan ini kekal sampai kita menjadi nenek dan kakek”. Kado ini, surat ini akan ku jaga, ingin sekali kuperlihatkan pada anak cucuku kelak, dan bercerita bahwa aku pernah memiliki sahabat seperti kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar