Kamis, 06 Maret 2014

“23.23” Must Be Special


Lebih baik telat daripada tidak sama sekali, atau lebih baik duluan dari pada nanti gak bisa dikerjakan?


Hahaha
Aku belum pernah menyinggung teman masa kecilku ya? Sekarang aku ceritakan ya. Aku dan dia, Dari ingus masih meler dari hidung aja udah berteman lo, bahkan tanggal lahir kami berdekatan 23 dan 25 tentunya di bulan dan tahun yang sama. Jangan jangan ini memang direncanakan oleh kedua orang tua ku ^_^
Aku masuk SD di usia 4 tahun, walaupun katanya ikut-ikutan di kelas kakak ku tapi aku berhasil dapet rengking, tapi atas kebijakan guru kelasku yang suka ngajarin lagu burung kutilang dan karena umurku masih sangat kecil dan takutnya tertindas oleh temen kelas yang mayoritas umurnya 6 dan 7 tahun akhirnya aku masuk lagi dikelas yang sama di tahun berikutnya dan bertemulah dengan si anak keriting ini. Hahah dari kelas 1 SD sampai kelas 6 aku duduknya sama dia muluk, kok aku gak bosan ya? Walaupun kami sering bertengkar dan sering membuat garis di tengah meja panjang dengan kapur sebagai pembatas wilayah kekuasaan dan jika ada yang melewati wilayah kekuasaan musuh akan mendapat pukulan (dasar anak kecil egois) haha.
Masa yang paling panjang dalam pendidikan aku tempuh bersama anak keriting ini, walaupun dia sering aku jahili sampai nangis dan melapor kepada ibnunya yang juga merupakan guru kami aku tetap saja menjahilinya.
Hey sekarang umur kami 23 tahun, pertemanan dari kecil membuat kami hafal dengan sifat satu sama lain walaupun kami tidak melewati masa remaja bersama tapi akhirnya kami dipertemukan lagi di bangku kuliah.
Kami menjadi teman akrab kembali setelah sama-sama selesai mengerjakan skripsi, entah mengapa 4 tahun di bangku kuliah tidak bisa membuat kami akrab, mungkin aku yang terlalu terkenal sehingga dia minder berteman dengan ku hahahaha (sok ngeksis banget gludak)
Sekarang kami punya agenda bulanan wajib untuk bersenang-senang. Mulai berkutat dipekerjaan membuat hidup agak sedikit membosankan, tidak bisa bersenang-senang setiap hari, mulai memiliki tanggung jawab, lebih memikirkan masa depan selayaknya orang yang beranjak dewasa ckckckc
Desember 2013 mengawali itu semua, kami berulang tahun yang ke 23 dan kami merayakannya bersama. Tanggal 24 adalah tanggal yang adil buat kami aku terlewat satu hari, dia satu hari sebelum, kami berjanji makan bareng di KFC untuk pertama kalinya, jalan-jalan, beli kue sendiri dengan lilin 23 diatsnya dan merayakannya bersama di sanggar. Eiiiitssss tukaran kadonya gak ketinggalan lo
Boneka doraemon menjadi hadiahku saat itu, dan aku memberikan long dress yang cocok untuk cewek berpakaian tomboy tapi pendandan hahaha
Doa-doa terbaik terlontar dari bibir kami sa’at meniup lilin ulang tahun dengan panjatan do’a keluarga besar Racana STAIN Pontianak ^_^



Dia Iin Rahmiati 23 tahun di 25 Desember 2013
Aku Eni desiyani 23 tahun di 23 Desember 2013

Menuju Puncak Para Dewa


Kereta

Pukul 11 malam sampai di Kwarda Jawa Timur, Titik Kumpul kami, selanjutnya Tolong ijinkan kami Istirahat sejenak setidaknya untuk sholat isya berjamaah >_<, setelah sholat isya, ganti baju, packing ulang barang kelompok dan langsung menuju Terminal surabaya untuk mendapatkam bus terakhir. Harga tiket malam ini adalah Rp 25.000/orng.

 Depan Kwarda

Hai puncak Para Dewa tidak boleh dimulai dengan muka masam, bangun-bangun kau akan menjadi bagian dari para dewa itu dan para dewa memiliki sikap dan sifat yang luar biasa. Jadi kembalilah seperti Eni yang biasa, eni yang semangatnya menggebu-gebu, Eni yang periang dan pema’af ^_^
Jam 02.00 dini hari tanggal 10 desember 2013 kami sampai di terminal ArjoSari “selamat Datang Di Kota Malang” begitu teriaku dalam hati, tapi penatnya badan tanpa istirahat dari berangkat tak bisa dipungkiri, sedikit kelimpungan dengan fisik.

Stasiun Arjosari

Malaikat berikutnya abang Syahrul, dari tanah Lombok membantu mencarikan akomodasi menuju tumpang. Diperjalanan abang syahrul banyak ngasi wejangan buat para pendaki yang gila seperti kami, modal nekat walaupun fisik kurang oke tapi semangat gak bisa dilawan.
Jam 06.00 pagi sampai di rumah mbak Nur, salah satu basecamp yang ada di tumpang, tempat menampung para pendaki yang mau naik dan yang baru turun. Di tumpang ini kami melengkapkan semua persyaratan naik seperti Surat Keterangan dokter, Matrai, Fotocopy KTP, dan semua perlengkapan pendakian yang belum lengkap.
Di sini ini kami bertemu dengan rombongan yang akan naik bersama kami, 5 orang anak Perkapalan yang sudah tiba sehari sebelumnya , 3 orang anak jogja dan kami sendiri ber 6 tiba dihari yang sama. Mbak nur sudah menyiapkan truk untuk kami dengan ongkos Rp 35.000/ orang. Wah mas syahrul bilang semua harga akomodasi di sini jadi pada naik semua gara-gara film 5 Cm. Jip yang semula bisa Rp 45.000/orang jadi Rp 120.000-140.000/orang wah wah. 
Antara Bromo dan mahameru

Jam 09.00 berangkat, Truk ini dikemudikan oleh mas wahyu yang lumayan lucu. Mbak Nur bilang warga tumpang kalau punnya rezeky pasti bagi-bagi, mereka buat perjanjian jika orang itu yang mengantar naik maka dia tidak boleh menjemput turun, Kekeuargaan yang baik bukan?. Mas wahyu membawa kami sarapan tak jauh dari tumpang satu porsi sepuas saya hanya Rp 8.000.
Wahhhhhh Subhanallah sepanjang jalan mulut tak berhenti mengucap nama Sang Empunya semua keindahan ini, Kiri jurang Kanan gunung, melompat lagi ke depan Perkebunan sayur terbentang Cantik, Bromo dan Semeru Bersebrangan,,, aaaahhhhh tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Kami disambut dengan suguhan luar biasa.
Jam 11.00 kami sampai di Ranu Pane posko pendaftaran, semua berkas kami serahkan di sini, mereka melakukan semua pendataan barang-barang bawaan kami di sini, segala macam batre, botol minum juga ditanyakan jumlahnya. Keren ^_^
Gapura

Ma’af tuhan kami menduakan mu, rencana hati ingin bersantai sambil menunggu sholat zuhur tapi ,,,,,, yang lain sudah meminta cepat,,, ahhhhhhh,,,, >_< jam 11.30 kami langsung masuk jalur pendakian jalan hanya ber 6. Meninggalkan anak jogja yang menanti sholat, dan didahului anak perkapalan yang mengejar kali mati. 
Kami bawa ikan paus, banana boat juga hahaha, jalan gak bisa cepet jadi banyak berhentinya, faham sih, makanya kami harus banyak kerja sama,,,,,, melewati 3 posko kecil dan setelah kemalaman dan kehujanan di jalan, jam 08.00 malam kami sampai di surganya Semeru, tapi keindahan surga belum terlihat kalau malam. Sayang sekali  saudara,,,,, oh ya disini kami dijemput sama temen-temen perkapalan, mereka baik banget.
Lagi sibuk bergulat dengan dingin dan buat makan malam anak perkapalan itu mendatangi tenda dan minta bantuan buat bawa turun temannya yang lagi sakit. Setelah ditanyaain akhirnya langsung kuliatin kondisinya, rupanya hanya kelelahan dan kedinginan biasa, tak lama ku tangani dan dihangatkan oleh teman-temannya dia pun membaik,,,,, kami kembali makannnnnnn,,,,,, tenda kami dekat dengan anak jogja.

Pagi Ranu Kumbolo

Pagi Ranu kumbolo sangat menusuk tulang, Sholat subuh menyentuh air sambil gemetaran, anehnya ada yang mandi subuh-subuh hahaha, ntar deh diceritain orangnya. Pagi masak buat sarapan, kemas-kemas tenda, foto-foto sebentar jam 09.00 kami naik lagi menuju Kali mati.
Eit tak akan melewatkan tanjakan cinta kan? Aku sebut nama ibuku di situ aku bilang aku cinta ibu. Mereka memanggilkun dari bawah, sengaja tak menoleh bukan berarti menyebut dan mengingat pujaan hati tapi sedang ingin membuktikan kepada diri sendiri kalau aku bisa melewatinya tanpa menoleh. Hahaha mereka menggodaku dengan foto-foto :P

Hujan Astronot

Sepanjang perjalanan hari ini kami diguyur hujan, untung saja ada mantel astronot, lain kali bawa payung aja lah. Ya ampun sepanjang jalan ini kayaknya yang aku ingat Cuma lagu oplosan, sampai hafal diluar kepala makasih buat tu mas-mas buat perjalanan terasa ringan dan nyantai banget. Haduh gak asik ne kali ini menuju kali mati mencar abis jalannya, aku lho Cuma berdua di titik terakhir, melewati angkernya kalimati juga, gak bawa kameraaaa. Baik lah akhirnya jam 3 sore kami sampai di posko kali mati bersama rintik air hujan. Sudah disambut sama teman-teman yang baru turun. Asiiiikkkk banyak temen. Kalain mau tau? Baru pertama kali aku kenalan dengan orang dengan bangga sekali menyebutklan nama lapangan ku. Saya “korek” mereka anak mapala gabungan dari satu Indonesia, mereka abis ada kegiatan di ambon dan bersama menuju puncak para dewa.
Posko Kalimati

Menceritakan posko kalimati hanya satu kata “DINGIN” menusuk tulanggggggg, badan basah, packingan gak bener, coverbag melorot yang bawa tas gak bener ne,,,, hehehe jadinya tetap satu kata itu aja. Abis makan dan sholat kami langsung tidur karena jan 11 kami langsung naik mengingat kami bawa paus hahaha.
Ini yang sangat luar biasa menuju puncak para dewa personil bertambah, rombongan mas pras dkk bersatu total jumlah 18 orang. Berbaur dalam satu lingkaran do’a bersama orang-orang luar biasa membuat aku merinding bangga. Akhirnya malam ini datang juga malam 11-12-13 sebentar lagi akan bergulir ke pagi 12-12-13. Kami berhitung, memastikan jumlah orang, belumada satupun dari kami yang sudah menyentuh puncak para dewa, jalur masih belum ada yang tahu, tapi kami yakin pada Restu Tuhan Untuk malam ini.
Jalur Luar biasa menanjak, “ini belum seberapa, diatas nanti kita akan merangkak’ ujar mas pras. Arcopoda terlewati, lagi-lagi kami melintasi in memoriam teman-teman yang sudah mendahului bisa karena hipo, salah jalur, masuk jurang, badai dan penyebab lainnya,

Menuju Puncak para Dewa

Keberuntungan sedang tidak bersama kami, sepanjang jalan kabut melanda, gumpalan awan tebal menabrak kami, sama halnya dengan hujan lebat, menggigil, kami tidak semuanya membawa mantel akhirnya tak jauh dari puncak bayangan aku memutuskan untuk menyerah, aku tak berani lagi memaksakan diriku untuk terus, aku sadar kalau aku alergi dingin dan dingin ini sudah keterlaluan, takut merepotkan banyak orang akhirnya aku menyerah dan memilih untuk turun. Sebelum turun aku kibarkan bendera gudepu di 200 meter terakhir.
12-12-13 sebagian dari kami sampai Puncak Para dewa, aku belum Tapi suatu saat akan ku balas kekalahanku ^_^. Ini Luar biasa, tak akan ada yang bisa menggambarkan secara gamblang dengan kata-kata betapa betapanya puncak para dewa itu. Sayang sekali tak ada yang melihat samudra di atas awan yang ada hanya kabut tebal dan pandangan 10 meter kedepan. Ingin tahu silahkan coba sendiri
Masih di hari yang sama jam 03.00 sore kami kembali ke Ranu Kumbolo, meninggalkan kalimati dengan sejuta kenangan kabut dan angan-angan puncak para dewa. Kami tiba di ranu kumbolo pada pukul 06.30 malam, mendirikan tenda dan makan malam. Hari ini giliranku yang masak dan malam ini kami mendapat hadiah Gulai kambing dari pendaki lain yang baru tiba sore ini. Malam ini masih dingin tapi kami mulai kebal dengan udara dingin.

Team 18

Pagi yang sangat cerah membawa sinar mentari 13-12-13 bersama semangat baru, kami sudah jauh lebih akrab, lebih seperjuanag lagi, mulai mengenal lebih jauh, membubuhkan tanda tangan disemua baju, meninggalkan secuil kenangan untuk dibawa pulang ke tempat masing-masing.
Hari ini total 20 pendaki puncak para dewa, pulang bersamaan melewati jalur yang berbeda jalur eyek-eyek yang jauh lebih menantang, asik banget, jalur yang menyuguhkan banyak keindahan, padang bunga, bukit hujau, lembah menawan, dan juga pedesaan dengan suguhan perkebunan sayur. Luar biasaaaaa
3676 mdpl (meter diatas permukaan laut) yang luar biasa bersama angka 10,11,12 dan 13 bulan Desember 2013, 20 pendaki Istimewa. Terima kasih kado Ulang Tahunnya Tuhan ^_^ Nikmatmu tak terbendung,,,,, Perjalanan membuatku tambah dewasa, berfikir jauh lebih lapang, Lebih bisa mengontrol emosi, dan jauh lebih bisa memahami orang lain.
Satu lagi, kenapa semeru/mahameru disebut sebagai puncak para dewa? Karena gunung ini merupakan gunung tertinggi di tanah jawa dan penjelasan dari mas pras mengatakan “kita adalah para dewa dengan mental baja yang menempati puncak abadi para dewa dengan semangat pantang menyerah dari kita”

Selintas

kadang kata-kata tak bisa mengungkap segalannya,,,,
namun lewat tulisan kadang orang bisa salah faham,,,
hem,,,,, mau menjadi diri yang berbeda juga bisa lewat tulisan ^_^
Berubah

Hujan

Hujan
hujan Dibawah cahaya MAtahari