Sabtu, 31 Maret 2012

Apa ?

Apa yang kau cari sayang?
Datang ke dunia tanpa tujuan
Di persimpangan menemui cinta
Tapi kau tinggalkan

Apa yang kau cari sayang?
Kabarkan padaku
Mungkin aku bisa sedikit membantu

Lihatlah alam yang tak pernah menipu
Awan gelap itu tanda akan turun hujan
Benar?

Aku juga ingin seperti alam
Memberikan gejala sebagai pertanda
Tapi kau tak pernah bisa membacanya

Aku masih di sini
Dengan tanda-tanda itu
Berharap kau akan melewati persimpangan ini lagi
Untuk kembali membacanya

Selasa, 20 Maret 2012

kenangan tentang sanggar #3

Touring Fitri 2011
     Anak-anak PRAMUKA yang suka backpackeran kemana aja, sejauh mungkin asalkan dengan uang seminim-minimnya. Itu yang kami rencanakan dengan matang kami, khususnya babang cung yang sejak jauh-jauh hari memikirkan segala sesuatu yang berkaitan dengan touring fitri. mengenai orang-orangnya, kendaraannnya dan mengenai pembiayaan dan segala permasalahan.
     Akhirnya tour 4 kota dalam rangka silaturahmi idul fitripun terlaksana. selama 5 hari kami mengelilingi kota sanggau, sintang, balai karangan, entikong dan sempat menginjakan kaki di negeri tetangga Malaysia. sangat puas hasilnya dengan biaya minim bisa keliling Kalimantan Barat (kerja gila bukan???)
     Berbagi cerita dengan bukti nyata foto-foto memang sangat menyenangkan.
dalam perjalanan pontianak-sintang


ini dia tujuannya, mendaki bukit batu terbesar ke 2 di dunia "bukit kelam"


tangga pertama bukit kelam


silaturahmi ke rumah dinas SEKDA Sintang


Ini asal muasal Lambang negara kita burung Garuda


Depan Istana kerajaan Sintang pas di depan sungai Kapuas


Air terjun kota Sanggau, menggile sampai jam 5 sore


menijakan kaki di Tanah Malaysia melalui Entikong Kalimantan Barat


Masjid di perbatasan Entikong-Kucing, kemaren sholat dzuhur dulu baru jalan-jalan


sampai tragedi ban isi rumput di jalanan sepi tayan, seru gila....

     perjalanan yang menyenangkan, dengan teman-teman yang menyenangkan,,, demi silaturahmi,,,,,, petualangan ala backpacker akan terus berlangsung, selama ide-ide gila masih bergentayangan di otak kami...
selamat mengikuti Mimpi sayang ^_^

Senin, 19 Maret 2012

kenangan tentang sanggar #2


Ini untuk KITA bukan “aku”, “kamu” atau “dia”.
Sahabat, lebih seringnya lagi kami menyebutnya dengan sebutan saudara. Saudara yang bukan seperti saudara pada umumya, ikatan persaudaraan ini begitu kental melebihi ikatan darah. Bagi kami yang berada dalam lingkaran ini, hangat persaudaraan begitu kental, tentram aman dan nyaman, menghiasi hari-hari kami saat kami bersama. Kami adalah anggota Gerakan Pramuka di GUDEP 04.079-04.080 Syarif Hidayatullah Yang berpangkalan di STAIN Pontianak, ya,,, organisasi ini yang menyatukan darah kami.
Namaku Eni Desiyani tapi jika dilapangan aku lebih dikenal dengan nama Korek, setiap nama lapangan yang kami sandang memiliki makna atau sejarah tersendiri, setiap nama yang diberi akan mengingatkan kami pada suatu kejadian tepatnya kekeliruan atau keceplosan yang pernah terlontar dari mulut kami. Aku tak ingin membahas lebih lanjut mengenai nama lapanganku itu, cukup aku, saudaraku dan nanti akan ku ceritakan pada anak cucuku sebagai hiburan di hari tua. Disini aku akan menceritakan tentang asik dan uniknya perayaan ulang tahun GUDEP kami yang ke-11.
Aku termasuk angkatan muda saat itu, yaitu tepat angkatan ke 11, perayaan ulang tahun kami selalu kami rayakan dengan kesederhanaan dan kebersamaan. Kebersamaan itulah kata yang paling ditekankan oleh senior-senior kami terdahulu. Kebersamaan kami sering membuat orang iri, karena apapun yang kami miliki walaupun itu sedikit kami usahakan sebisannya semua dapat merasakannya. Kebersamaan yang pastinya akan kami ingat sampai kapanpun adalah kebersamaan saat kami makan bersama, kami bukan suku primitiv, kami juga bukannya tidak mampu untuk membeli peralatan makan. Tapi inilah kebiasaan kami, makan dalam satu wadah yaitu dalam lembaran daun pisang. Walaupun makan seadannya, ritual ini selalu membuat apa yang kami makan lebih terasa nikmat.
Dua tahun merasakan persaudaraan ini, membuatku sadar akan pertingnya berbagi, merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sedih dan senang kami lalui bersama. Kami memiliki tempat bernaung yang sangat indah, walau tidak semegah istana raja tapi istana  kami ini lebih dari cukup untuk menampung kami dengan kehangatannya dan kesediaannya untuk menaungi kami dengan segala kisah yang telah terukir didalamnya. Istana ini kami sebut dengan Sanggar, di sini tempat kami berkreasi, menuangkan segala ide-ide gila kami, merencanakan petualangan-petualang hebat yang akan jadi sejarah untuk kami, dan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan semua terencana dalam gubuk indah ini. Istana ini akan tetap jadi istana di hati kami, walau nanti dia tak punya kekuatan lagi untuk berdiri kokoh dan tak mampu lagi menampung kisah-kisah kami berikutnya.
Tanggal 29 September merupakan tanggal peringatan itu, segala kesibukan dan persiapan sudah memadati hari kami seminggu sebelumnya. Mulai dari menyebar undangan, dekorasi, konsumsi dan yang tak kalah menyibukan adalah menyiapkan pertukaran kado yang perdana kami lakukan di tahun ini. Ulang tahun akan lebih semarak dengan adanya kado. kado itu sudah mempunyai ketentuan harga yaitu berkisar antara 5.000 hingga 10.000, jika difikirkan apa yang didapatkan dari uang 10.000? tapi itulah kesederhanaan kami, bukan barangnya yang kami nilai tapi ketulusan dan moment yang membuat kado itu bernilai istimewa. Kado itu harus rahasia tidak ada yang boleh mengetahuinya selain Aini, dia yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan si pemilik kado. Banyak peristiwa yang menggelikan saat mempersiapkan kado tersebut. Aku dan kak lusi pergi berdua walaupun kami sudah tahu bahwa kado yang kami miliki tidak boleh diketahui orang lain. Kami berpisah saat memasuki toko.
“ Kak, Eni ke kanan, kakak ke kiri ya?” kataku sambil meringis sambil membayangkan. Apa jadinya jika ada yang tahu kami berada dalam satu toko untuk memperoleh kado rahasia itu.
“ Sip” sahut kak lusi sambil mengendap-endap agar tak terlihat olehku.
“ Yes, dapat” huh, bayangkan betapa susahnya mendapatkan barang dengan harga segitu di toko perhak pernik yang lumayan mewah ini. Sambil mengendap-endap dan mengintai di kiri dan kanan aku berjalan menuju kasir dan meminta pelayan toko untuk segera membungkusnya.
“ Huft aman” aku menenangkan diri.
Sesampainya kami di sanggar untuk menyerahkan kado itu, kami melihat kertas kado berwarna kuning berserakan di ruang inventaris, kami yakin milik siapa itu karena yang kami tahu hanya ada dua orang pecinta warna kuning dikeluarga kami yaitu kak heri dan kak ali,. Aku dan yang lainnya lalu menjadikan ini sebagai bahan ledekkan untuk beberapa saat.
“ Katahuan, pasti yang bungkusnya warna kuning punya kak heri dan kak ali, ya kan?” sambil melirik ke arah mereka berdua yang saling pandang dan tersenyum simpul.
“Susssssssssstttttt, jangan kasi tahu siapa-siapa, kan ini rahasia” ancam mereka.
Sekarang kado-kado yang terpajang rapi itu tak seutuhnya rahasia lagi, karena kami selalu usil mencari tahu sendiri siapa pemilik kado tersebut walaupun hanya dengan menebak.
###
Malam yang dinantipun tiba jam 19.30 setelah sholat isa kami sudah siap dengan seragam coklat muda coklat tua yang membuat siapapun yang memakainya akan terlihat gagah.
“Hidangan Sip” laporan terkini dari tim konsumsi. Dengan makanan khas perayaan yaitu nasi tumpeng yang sudah terhidang di meja siap untuk dipancung oleh KAMABIGUS (ketua majelis pembimbing gugus depan) kami.
“Dekorasi sip”  laporang dari tim dekor, dengan tangan-tangan terampil mereka ruangan AULA yang sangat sederhana itu terlihat sangat meriah, dengan balon-balon yang berisikan doorprise bergantungan di langit-langit ruangan, yang oleh sekali gunting balon-balon itu akan berluncuran ke bawah dengan sendirinya dan mereka siap untuk menjadi rebutan para tamu undangan. Kemudia di sudut kiri dan kanan sudah terpampang meja cantik sebagai tempat kado-kado kami yang menanti pemiliknya. Dan di dinding tertempel manis ketupat harapan yang menampung kritik dan saran para tamu yang hadir. Kak Rudi, kak Sihin dan teman-temannyalah yang memiliki tangan-tangan terampil itu.
Tamu-tamu mulai berdatangan, aku ikut menyambut kedatangan para sesepuh dan rekan-rekan seperjuangan kami. Bahagia sekali, di hari ulang tahun kami ini banyak orang-orang yang sangat kami harapkan kedatangannya hadir, Termasuk para alumni.
###
Acara dimulai, aku sangat dek-dekan karena kali ini aku dipercayakan menjadi pemain di balik layar untuk menyiapkan film dokumentasi untuk hiburan saat para tamu menyantap hidangan. Di sini aku dibimbing oleh tehknisi handal yaitu kak Herianto dan kak Alimuddin, aku mendapat keahlian baru disini. Kelancaran acara juga tergantung pada kami orang-orang dibalik layar.
Dari balik layar aku melihat KAMABIGUS kami memotong tali dan balaon-balon menari dengan indah di atas tangan-tangan geram yang berebutan ingin meraihnya. Keceriaan dan gelak tawapun terdengar lepas, dan disini aku melihat KAMABIGUS kami ternyata tidak sungkan untuk ikut mencari balon tersebut. Ini kejutan untuk kami, KAMABIGUS ada ditengah-tengah kami, ini kali pertamanya beliau sendiri yang menghadiri kegiatan kami, tahukah kalian? ini menjadi pelengkap kebahagiaan kami pada malam ini. Dengan aba-aba dari panitia para tamupun memecahkan balon mereka masing-masing. Warna-warni potongan kertas yang ada di dalam balonpun berhamburan menghiasi ruangan.
“ Saya memang selalu tidak beruntung jika mengikuti doorprise seperti ini” awal pidato beliau. Serempak kami tertawa mendengarnya.
Kami senang bisa berbagi kebahagiaan dengan para tamu di hari yang sangat membahagiakan bagi kami ini.
###
Setelah para tamu pulang, acara kamipun dimulai, acara yang kami tunggu tunggu yaitu evaluasi tahunan dan yang pastinya diakhiri dengan cabut undi kado. Di sinilah biasannya kami bergiliran mengungkapkan apa saja yang ingin diungkapkan mengenai perjalanan kami selama setahun terakhir, tak terpungkiri disaat-saat inilah air mata banyak tercurahkan, saat kami melihat lagi perjalanan kami yang penuh rintangan dan betapa banyaknya pelajaran hidup yang kami terima. Didahului oleh ketua dewan putra kak alimudin dan ketua dewan putri kak nia mengungkapkan unek-unek mereka. Setelah itu satu persatu berpindah pada kami secara bergiliran.
Setelah bertangis-tangis ria, mengungkapkan unek-unek yang ada, mengingat kembali kebahagiaan yang pernah dilalui bersama, dan betapa beratnya ujian yang diterima, kami sangat merasa lega. Tenang seperti memulai dari  titik awal usia dengan semangat baru kami memulai perjalanan lagi dengan senyuman. Kamipun bergiliran mengambil kupon yang di dalamnya tertulis angka dari masing-masing kado yang ada di depan mata. Tiba pada giliranku, aku mendapatkan kado yang bernomer 15 aku beranjak dan mulai mencarinya diatas meja.
“Dapat” sambil meraih kado berbungkus warna coklat. Lalu aku masuk lagi dalam lingkaran kami.
“ Aduh beratnya kado ini, apa isinya?” seruku pada kak tia yang saat itu ada di sebelahku.
“ He’eh ye berat, cie,,,, enaklah” sindirnya sambil memegang kadoku.
Setelah semua mendapatkan kadonya, kami membukanya satu persatu dimulai dari yang mendapat no pertama. Tiba pada giliranku, tak sabar aku membukanya. Ternyata aku mendapatkan kado yang lucu.
“Pantasan berat, rupanya ada ikan beserta air-airnya” celetukku, aula itupun penuh dengan gelak tertawa. Ternyata ada anak yang kreatif menaruh gantungan kunci ikan di dalam botol air mineral yang dihiasi dengan potongan pelastik warna warni. Itu hadiah pertamaku dalam perayaan ulang tahun ini. Sampai saat ini aku belum tahu siapa pemilik kado itu, dan akupun tidak ingin mencari tahu, biarlah ini tetap menjadi rahasia.
Kado terindah yang ku dapat adalah memiliki kalian disisiku, sebagai penyemangat hariku. Aku, kamu, dan dia akan belajar dari lidi, jika kita bersama beban apapun akan terasa ringan.
KITA tetap akan menjadi kita, tak akan pernah berubah menjadi AKU, KAMU atau DIA. Saat aku dalam kesusahan ada KITA yang membantuku menghadapi semua kesusahanku. Begitu juga dengan kamu dan dia. Walau KITA suatu saat tidak bersama lagi tapi Masih akan selalu ada cerita KITA yang akan menemani KITA hingga tua.
Terima kasih untuk semua cerita KITA yang telah KITA ukir bersama, SELAMAT ULANG TAHUN semuannya. Semoga KITA bisa menggapai apa yang KITA cita-citakan, di tempat ini semoga KITA mendapatkan bekal yang cukup untuk masa depan KITA.
Senyum-senyum itu kembali berkembang. Tetap saling menguatkan dan saling mengingatkan. Untuk persaudaraan. ^_^


SEKIAN

Senin, 12 Maret 2012

Sudut Merory tentang Ames

Part of Ames #2
    Sudut paling menyenagkan dalam memory otak ku tentang kota yang penuh dengan kedamaian Ames, teringat kata-kata ibu Evi (salah satu ibu Amerika kami asal Indonesia) dia bilang "kalau kalian mau cari kekayaan carilah di Indonesia, tapi kalau mau cari kedamaian suatu hari pulanglah ke sini" 

 Lingkaran Zodiak di China Town Minnesota, saat sabtu pertama berkeliling di ajak Emak ke farmer market yang cuma buka hari sabtu aja,,, kita juga ikut nari bally dance lho pas itu bareng tante-tante,,,, cara ngamen yang modern heheheh

Dalamnya Cyred (bis andalan kami yang membawa kami kemana saja yang kami mau, cukup dengan memperlihatkan kartu mahasiswa IOWA State University kita bisa pergi kemana saja GRATIS, kalau penumpang umum bayar $1 lho) pas kita pulang malam dari mana ya,,, kalau gak salah habis dari Wall Mart atau Goodwill gtu deh

sesi pemotretan keliling campus sebenarnya waktu itu cuaca tidak mendukung tapi,,,,, lihatlah hasilnya pasukan payung di bawah sinar mata hari,,,, di depan menara kebanggan Iowa Sate University. menaranya kalau jamnya berdenting merdu sekali,, dan barang siapa yang berharap di dalam menara tersebut, konon bisa kembali lagi ke tempat ini (kaya ceritanya sungai KAPUAS ya)

di depan hotel Hilton, menikmati masa-masa liburan Indepandance Day of America bersama mobil mewah limausin(yang sebenarnya gak tau punya siapa) pernah menikmati nuansa ningrat ala Hilton
 

bareng sanak saudara selama di Ames tepatnya abis Perpisahan di Depan SUV (schilatter University Village),,, sedih deh mau pulang


Make Our Dream Come True


Gara-gara selembar kertas bolak balik warna putih dengan bingkai bunga-bunga warna merah buat aku poengen, eits tapi bukan kertasnya yang penting. Isinya itu lho,,,, Berat membacanya ^_^,,,,
Jadinya aku ngikutin kerjaannya Chai me si Minhae yang buat Draf mimpi-mimpi masa depan,,,, mereka bilang mimpi itu bakalan jadi semangat jalanin hari-hari
Bener banget kalau difikir-fikir catatan mimpi seperti itu klau di tempel di dinding kamar pasti saat kita ngeliatnya bisa memacu semangat kita,,, apalagi mimpinya membahana kaya mereka berdua punya mimpi sama yaitu pada point 9, 10 dan 11 yaitu :
9.    Buat usaha sama jangkrik, meskipin gagal yang penting tetap ngumpul (yang ini aku juga setuju banget)
10.  Jadi penulis professional + punya penerbit (aku Juga)
11.  beli pulau (aku gak mau beli, Cuma mau dibeliian sebagai mas kawin)

Untuk lebih lanjutnya ini aku kasi liat Draf mimpi-mimpiku, moga aja kesampaian ya ^_^ mimpi itu wajib digantungkan di tempat tertinggi filosofi hidup,,,,, cek this out!
1.        Wisuda secepatnya
2.        Punya buku karya sendiri dengan ISBN, biar bisa diliatin ma anak-anak nanti
3.        Menikah dengan orang yang mencintaiku dan aku cintai dengan hati
4.        Buat usaha bareng jangkrik buat ajang ngumpul-ngumpul
5.        Punya sanggar tari buat anak-anak
6.        Bisa bahagiain mama tercinta
7.        Bantu Sahabat Pulau buat ngajar anak-anak pedalaman
8.        Keliling Indonesia (batu beberapa pulau ne yang ditijakin)
9.        Bantu suami jalanin usahanya, pegawai mengikat kawand ^_^
10.    Yang pastinya mau punya kerjaan yang bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain

Sebenarnya masih banyak lagi mimpi-mimpi gila saya yang lain,,, tapi sekarang cukup sepuluh aja dulu,,,, setelah itu biarkan saya menjalani hidup untuk istirahat dan bagaikan air yang mengalir untuk menemui muaranya sendiri-sendiri…..
Ini mimpiku, bagaimana dengan mimpi kalian kawand ^_^
Mimpi membuat kita hidup, membuat kita bergairah, cari dan terus mencari,
Aku cinta mimpiku YA Rob,,,, bantu aku menggenggamnya,,,,
Yipieeeeeeeeeeee

Jalan Cinta


Bukankah manusia itu mencintai dengan caranya masing-masing
Aku sudah memahami caramu
Tidakkah kau mampu memahami caraku?
Aku tak tahu dimana cinta ini akan bermuara
Jika kita memulainya dengan kata biasa-biasa saja
Tapi lagi-lagi hanya bisa coba memahami jalan ini
Biarkan cinta ini menemui jalannya sendiri
Aku dengan sekuatku sudah berusaha membimbingnya
Selamat jalan cinta

Minggu, 11 Maret 2012

Mengenang Sanggar


Part of Ames #1
28 Februari setahun yang lalu, tanggal yang ikut andil dalam mengubah sejarah hidupku. Hari dimana kejutan menyenangkan datang dari jauh. Dengan kode telfon special 021 kade telfon Ibukota Jakarta.
Senja istimewa di sanggar tercinta (sebelum digusur sanggar menjadi tempat menghabiskan senja) ditemani saudara-saudara tercinta. Kabar yang ku terima dengan airmata bahagia, kabar kalau aku Eni Desiyani menjadi salah satu Grantees cohort 9 beasiswa dari IELSP untuk belajar selama 8 minggu di Amerika serikat.
Sempat tidak percaya dengan kemampuan yang aku punya aku bisa lolos dalam seleksi itu, program yang sangat aku idam-idamkan, program yang bisa menjadi pintu menuju masa depan yang aku inginkan. Batu loncatan yang indah sanggat indah bahkan.
Memori setahun yang lalu, tak ingin aku melupakannya, maka dari itu aku meulisnya, semoga segores catatan ini dapat membawaku mengingat masa-masa indah itu. Masa yang tak akan pernah terulang lagi, walaupun suatu saat kita bisa kembali ketempat yang sama tapi aku yakin mereka yang menemani kita sudah pasti berbeda.
Untuk mengenang sanggar bakti PRAMUKA STAIN Pontianak yang telah dialih fungsikan, dan dalam setahun terakhir ini sanggar sudah pindah 2 kali, 2 masa yang menyedihkan. Tapi semoga saja bentuk fisiknya tidak mempengaruhi suasana dan kehangatan di dalamnya. Untukmu sanggar ku WE LOVE YOU

Selintas

kadang kata-kata tak bisa mengungkap segalannya,,,,
namun lewat tulisan kadang orang bisa salah faham,,,
hem,,,,, mau menjadi diri yang berbeda juga bisa lewat tulisan ^_^
Berubah

Hujan

Hujan
hujan Dibawah cahaya MAtahari